
“You can tell whether a man is clever by his answers.
You can tell whether a man is wise by his questions.”
- Naguib Mahfouz,
penerima Nobel Kesusasteraan dari Mesir
You can tell whether a man is wise by his questions.”
- Naguib Mahfouz,
penerima Nobel Kesusasteraan dari Mesir
Konon, para jenius bukan hanya orang-orang dengan skor Intelligence Quotient (IQ) yang sangat tinggi. Mereka mungkin orang-orang biasa yang menggunakan kepandaian mereka dengan cara lebih baik dari orang kebanyakan. Orang jenius selalu berpikir terbuka dengan melakukan pendekatan pada berbagai masalah dengan serangkaian pertanyaan.
Jika kita ingin mengetahui suatu topik lebih dalam, salah satu yang paling pokok adalah bertanya sesuatu yang termasuk dalam topik itu. Mungkin kita pernah mendengar tentang model 4W + 1H (Where, When, Who, Why, dan How). Kata-kata itu semua adalah kata tanya dan alat untuk mengetahui suatu hal lebih baik.
Di samping topik-topik yang real, yang paling utama dengan mengandalkan pertanyaan adalah untuk menelaah topik yang abstrak. Misalnya saja tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan. Kita mungkin sering mendengar tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan. Tapi pengertian kata-kata itu tidak sesederhana yang kita pikirkan. Mungkin kita bisa mengerti seadanya tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan, tapi kalau kita pikirkan lebih jauh, kata-kata ‘bahagia’ dan ‘bijaksana’ sangatlah tidak mudah mendefinisikannya. Definisinya bisa sangat bervariasi. Makin banyak kita bertanya tentang ‘bahagia’ dan ‘bijaksana’, maka makin baik pengertian kita tentang topik itu.
Lebih daripada itu, mungkin cukup banyak orang yang mempertanyakan arti kata itu bahkan sampai arti dalam praksis kehidupan tapi berhenti sampai dengan pertanyaan saja.
Pengertian bertanya adalah tidak hanya bertanya saja. Pertanyaan berasal dari bahasa Latin, “quaerere”, yang berarti “to ask, to seek”. Artinya bertanya mengandung pengertian mencari.
Pertanyaan yang muncul dalam hati tentang suatu hal yang belum kita mengerti dengan sempurna, alangkah baiknya dimulai dengan mencari. Mencari mempunyai pengertian yang lebih jauh dari yang kita bayangkan selama ini. Mencari adalah proses untuk mendalami lebih jauh tentang suatu topik. Dalam proses pencarian, mungkin akan menemukan jawaban. Dalam proses pencarian mungkin akan menghasilkan pertanyaan baru. Proses pertanyaan, pencarian, dan jawaban akan menjadi siklus. Siklus proses ini jika diteruskan, maka akan menghasilkan pemahaman yang semakin baik tentang topik itu.
Jika kita ingin mengetahui suatu topik lebih dalam, salah satu yang paling pokok adalah bertanya sesuatu yang termasuk dalam topik itu. Mungkin kita pernah mendengar tentang model 4W + 1H (Where, When, Who, Why, dan How). Kata-kata itu semua adalah kata tanya dan alat untuk mengetahui suatu hal lebih baik.
Di samping topik-topik yang real, yang paling utama dengan mengandalkan pertanyaan adalah untuk menelaah topik yang abstrak. Misalnya saja tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan. Kita mungkin sering mendengar tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan. Tapi pengertian kata-kata itu tidak sesederhana yang kita pikirkan. Mungkin kita bisa mengerti seadanya tentang kebahagiaan atau kebijaksanaan, tapi kalau kita pikirkan lebih jauh, kata-kata ‘bahagia’ dan ‘bijaksana’ sangatlah tidak mudah mendefinisikannya. Definisinya bisa sangat bervariasi. Makin banyak kita bertanya tentang ‘bahagia’ dan ‘bijaksana’, maka makin baik pengertian kita tentang topik itu.
Lebih daripada itu, mungkin cukup banyak orang yang mempertanyakan arti kata itu bahkan sampai arti dalam praksis kehidupan tapi berhenti sampai dengan pertanyaan saja.
Pengertian bertanya adalah tidak hanya bertanya saja. Pertanyaan berasal dari bahasa Latin, “quaerere”, yang berarti “to ask, to seek”. Artinya bertanya mengandung pengertian mencari.
Pertanyaan yang muncul dalam hati tentang suatu hal yang belum kita mengerti dengan sempurna, alangkah baiknya dimulai dengan mencari. Mencari mempunyai pengertian yang lebih jauh dari yang kita bayangkan selama ini. Mencari adalah proses untuk mendalami lebih jauh tentang suatu topik. Dalam proses pencarian, mungkin akan menemukan jawaban. Dalam proses pencarian mungkin akan menghasilkan pertanyaan baru. Proses pertanyaan, pencarian, dan jawaban akan menjadi siklus. Siklus proses ini jika diteruskan, maka akan menghasilkan pemahaman yang semakin baik tentang topik itu.
Kebiasaan bertanya, mencari, dan menemukan jawaban terhadap hal-hal apa pun, akan mejadikan kita berpikiran terbuka. Bertanya, mencari, dan menemukan (jawaban) kemudian berulang lagi, akan meningkatkan pemahaman, melihat lebih jauh, bahkan lebih baik dalam memutuskan sesuatu. Proses seperti ini juga akan membuat kita tidak terlalu mudah menilai, men-judge, bahkan menghakimi sebelum memiliki pengertian yang cukup baik.
Ilmu pengetahuan semakin maju sangat ditentukan oleh rasa penasaran dan curious manusia. Rasa penasaran dan keingintahuan manusia akan menentukan pencapaian manusia dalam hal apa pun, bukan hanya ilmu pengetahuan. Pengetahuan akan semakin berkembang dan maju sepesat pertanyaan yang muncul dalam diri manusia.
Maka sangat menarik apa yang dikatakan penyanyi penyair Joan Baez, "As long as one keeps searching, the answers come."Bahkan dalam kenyataannya, pertanyaan jauh lebih penting daripada jawaban. Bo Bennett seorang pebisnis dan pemotivasi mengatakan, “A single question can be more influential than a thousand statements."Kebiasaan bertanya, mencari dan menemukan, akan membuat kita berpikiran terbuka.
Fransiskus Nadeak
2 comments:
Wah ternyata Bang Frans dah lama juga ngeblog. Tau gitu nimbrung baca dari dulu.
Bagus semua tulisannya, inspiratif. Tinggal dikemas lebih baik bakal ngetop. Ntar di cetak jadi buku.
Oya mampir juga dong ke
http://www.tendanganbebas.com
yang setan merah mo ditutup.
Sudah saya baca, menarik! Tetap berkarya. Terima kasih atas usulan dan dukungannya. Kalau ada masukan atau sesuatu yang membuat diriku makin baik lagi, jangan sungkan-sungkan menyampaikannya.
Post a Comment