
Sehabis azan Magrib, saya duduk minum teh manis hangat di salah satu warung. Kursinya hanya ada untuk empat orang. Ketika saya coba memulai pembicaraan dengan ibu penjual teh manis, mengapa ramai sekali yang jualan, dia berkata karena bulan puasa, jadi banyak yang mengelar dagangannya.
"Lho, Ibu tidak mudik?" tanyaku.
"Walah Mas, saya enggak bisa mudik ke Jawa Mas. Jawa Tengah." jawabnya.
"Tiket udah mahal sekali Mas. Kalau ada rezeki, mungkin tahun depan, atau tahun depannya lagi Mas. Itu pun kalau ada rezeki ya." Ditambahkannya, "Kalau orang-orang mudik bersilaturahmi dengan keluarga, kami cari rezeki dulu Mas, agar bisa bersilaturahmi kapan-kapan, di suatu saat." Saya melihat ketenangan dan kesungguhannya menyapa orang yang singgah di warungnya. Kulit wajahnya menampakkan letih, tapi ibu itu masih bersemangat. Doaku, semoga ibu dan keluarganya diberkati Allah, mendapat rezeki yang mencukupi untuk menghidupi keluarganya.
***
Semoga bulan yang suci ini membawa berkat, karunia, rahmat bagi kita semua.
Selamat Idul Fitri!
***
Fransiskus Nadeak
2 comments:
Salam kenal buat bang Frans!
Makasih atas dukungannya, semoga saya bisa terus berkarya dan berkarya terus.
Oya, Ramadhan is blessing and Ramadhan's activities is honorable.
Salam juga Kang 4im!
Benar, Ramadhan bukan hanya saja penuh berkah, tapi penuh syukur. Semoga bulan Ramadhan tidak hanya satu bulan, tetapi menjadi seluruh bulan. Agar kedamaian, kesucian, kekuatan, kemenangan, syukur selalu menyelimuti kita.
Selamat berkarya!
Post a Comment