September 11, 2008

Mencari Makna: Telepon Genggam

Di tempat saya tinggal, sangat biasa dan lumrah orang-orang gonta-ganti handphone (HP). Untuk menyemarakkan bahasa Indonesia, kita gunakan saja pengganti handphone sebagai telepon tangan atau mungkin lebih afdol lagi dengan istilah telepon genggam.

Dan entahlah, saya termasuk orang yang tidak biasa gonta-ganti telepon genggam. Alasannya sederhana saja. Saya membeli telepon yang saya butuhkan, mungkin dengan tambahan sedikit pertimbangan lain. Pertimbangan karena pertumbuhan teknologi telekomunikasi ditunjang lagi pertambahan fitur-fitur teknologi seluler itu sendiri. Maka dapatlah saya tentukan telepon genggam yang memadai untuk kebutuhan.

Tapi banyak juga orang-orang yang memilih telepon genggam untuk kebutuhan sebanyak-banyaknya. Dan sebetulnya telepon genggam itu jadinya berfungsi lebih banyak dan lebih sering bukan lagi sebagai telepon. Alat itu berfungsi mulai dari radio, kamera, komputer, bahkan televisi. Dan memang nantinya sepertinya alat untuk bertelepon, berinternet, memotret, browsing menjadi satu saja. Tapi kita akan melihat bagaimana manusia memaknai dan bagaimana efektivitasnya nanti, setelah alat itu diciptakan dan dipakai umum.

Tentang gonta-ganti telepon genggam ada yang menarik ketika saya perhatikan pembicaraan beberapa orang. Ketika seseorang membeli telepon genggam, secepatnya dia membeli chasing baru. Chasing yang asli dilepas digantikan dengan chasing yang baru dibeli yang tentu tidak original. Jadi dia membeli telepon genggam tapi menggunakan perkakas yang tidak asli, padahal yang asli ada. Ada yang menarik di sini. Memang mungkin alasannya menggunakan chasing tiruan adalah untuk alasan ekonomis. Artinya, karena kegemaran gonta-ganti HP tadi, maka dia akan menjual HP itu lagi lengkap dengan asesoris yang original agar harga jualnya sedikit lebih tinggi, walaupun biasanya harga HP second jauh lebih murah harganya daripada yang baru walaupun penggunaannya belum lama. Dia menjual HP, mungkin karena sudah bosan atau karena keinginan untuk mengganti HP lagi dengan model baru.

Muncul pertanyaan, sebagai user, untuk apa sebenarnya HP itu? Untuk dibeli, jual, superfisial, atau memang untuk dimanfaatkan?

***

No comments: