December 23, 2008

Majulah dengan Yakin!

Kemarin sehabis latihan koor, terbersitlah pikiran tentang keyakinan diri ini. Saya buatlah judul tulisan singkat ini dengan, "Majulah dengan Yakin!"

Pemikiran ini berawal dari pertanyaan, "Baju apa yang saya pakai supaya saya pantas?" Pertanyaan itu disampaikan oleh beberapa orang teman ketika akan menampilkan diri dalam koor yang sudah dilatih berkali-kali berhari-hari.

Tentang pakaian ini, saya teringat dengan seorang sahabat yang selalu gelisah ketika memilih mau memakai baju apa pada acara tertentu. Ketika kami saling bercerita, dia menyampaikan bahwa bukan hanya pada hari tertentu yang ada acara saja dia was-was dengan pakaiannya. Sudah menjadi kegelisahan sehari-hari, bahkan kadang-kadang membuat dirinya tidak percaya diri, sehingga tubuhnya terlalu sering keringat dingin.

Mengapa dalam hal baju saja, seseorang bisa tidak percaya akan dirinya dalam hal berpakaian? Kemungkinan besar adalah karena hidupnya, setidaknya dalam hal berpakaian ditentukan oleh penilaian orang lain. Jadi bisa diartikan, dia berpakaian pantas atau tidak, tidak menggunakan penilaian sendiri, tapi penilaian orang lain (yang kemungkinan besar juga tidak valid.) Siapa yang menentukan kita harus memakai baju tertentu?

Ketika kami makin sering bercerita banyak hal, mulailah dia ada kesadaran akan penilaian bagi dirinya sendiri.

Sepatutnya, memang ada mode dan model pakaian tertentu. Kita juga tahu pada acara tertentu ada pakaian model umum tertentu. Bekerja di ladang, ada pakaian ke ladang. Kalau mau renang, ada pakaian renang. Ketika panjat tebing, ada pakaian untuk panjat tebing. Ketika bekerja, ada pakaian bekerja. Ah,... tapi pakaian bekerja pun tidak ada ketentuannya, tergantung pekerjaannya. Ah.... lagi, orang bekerja tanpa baju pun, oke-oke saja.

Jadi, suatu pola pun tidak harus dan tidak mutlak dilaksanakan dalam hal berpakaian. Ketika seseorang ke ladang, dengan pakaian yang pesta, tidak ada salahnya bukan? Kita juga tidak tahu, mengapa dia pergi ke ladang. Mungkin jalan-jalan. Atau mungkin saja dia ingin ke ladang dengan pakaian pesta. Atau jangan-jangan dia, sengaja mengelabui pikiran kita. "-:) Lagi pula, siapa yang menentukan pakaian tertentu menjadi 'pakaian pesta?'

Kembali ke pakaian koor tadi, seperti apa pakaian yang baik untuk koor, ya gunakanlah pakaian yang pantas. Yang bagaimana yang pantas? Seyogianya kita masing-masing tahu. Ada satu lagi yang paling penting, janganlah harmoni dan irama menyanyi dalam paduan suara atau koor berkurang hanya karena hal-hal yang tidak terlalu penting sekali. Janganlah busana mengurangi suara.

So, berjalanlah dengan yakin, bahwa tidak ada yang khusus memperhatikan diri kita harus hidup seperti apa di dunia ini. Apa buktinya? Coba ingat, diri kita sendiri. Sebulan lalu, hari Rabu, minggu kedua, kita sendiri menggunakan baju kita yang mana? Kecuali kita memiliki seragam yang harus digunakan hari Rabu, kemungkinan besar menggunakan baju yang mana, kita sendiri sudah lupa bukan?

Frans. Nadeak

***

No comments: