January 9, 2009

Caleg yang Aneh

Tulisan ini bukan tulisan politik. Ini hanya menyuratkan sesuatu yang bagi saya menarik. Siang ini, saya membaca sebuah koran daerah. Karena sekarang adalah masa sosialisasi atau mungkin perkenalan ke masyarakat, maka terlalu banyak iklan dengan gambar-gambar orang, yang di sampingnya atau di atasnya, juga ada di bawah gambar terdapat nomor-nomor. Ada nomor partai, juga ada nomor urut.

Orang yang ada di gambar itu, bukan gambar yang menciptakan berita, atau gambar orang yang sudah meninggal (turut berduka cita), tapi gambar para calon legislatif (caleg).

Apa yang menarik itu?

Pertama, sungguh menarik karena yang ada di iklan dengan gambar-gambar itu, kebanyakan tidak saya kenal. Malah, hampir semua tidak saya kenal. Kalaupun ada yang saya kenal, itu juga bukan karena sesuatu yang calon itu pernah perbuat. Apakah yang mereka sudah pernah perbuat, setidaknya bagi calon pemilihnya, masyarakat?

Ada yang saya kenal, justeru karena dia pengusaha. Tapi dia menjadi pengusaha untuk siapa? Apa yang bermanfaat kecuali bagi dirinya. Baiklah, mungkin bermanfaat bagi orang yang bekerja untuk dia. Tapi apakah itu cukup?

Yang kedua, sungguh menarik karena ada tertulis, setelah (nanti) terpilih, dia akan melakukan ini dan itu. Tentu setelah dia terpilih. Ini sungguh menarik, karena 'akan' melakukan sesuatu yang bermanfaat bagi masyarakat. Mengapa untuk melakukan sesuatu yang bermanfaat saja, kok harus menjadi anggota legislatif?

Yang ketiga, mungkin karena kondisi negara kita yang belum mantap betul untuk melakukan demokrasi, ada tendensi, bahwa para caleg itu berjuang bukan untuk rakyat, tapi untuk dirinya sendiri.

Yang keempat, ini yang paling menarik dan lucu. Ada wawancara untuk caleg kotamadya. Pertanyaannya adalah, "Apa motivasi Anda menjadi calon legislatif?"

Caleg itu menjawab, "Agar tahu cara kerja DPRD." Jawaban ini sungguh buram. Kalau hanya untuk tahu cara kerja anggota DPRD, tidak perlu menjadi anggota DPRD. Tinggal dipelajari bukan?

Tapi dari jawaban itu, sebenarnya ada hal yang lebih serius. Caleg itu menganggap bahwa anggota legislatif itu adalah semacam coba-coba, tanpa persiapan, tanpa pengetahuan, tanpa perjuangan, dan tidak tahu sebenarnya fungsi, tugas, dan tanggung jawab seorang anggota legislatif. Yang penting adalah dia menjadi anggota DPRD.

Wah, sungguh janggal....

---

No comments: