Ada sahabat yang mau sharing dengan saya tentang 'Silensium', tulisan sebelumnya. Saya merasa tertarik dengan situasi kita sekarang ini. Jika Anda tinggal di desa yang tidak ada hiruk pikuk, kebisingan, keributan, atau suara-suara yang menggelegar, bersyukurlah.
Bagaimana kita dengan yang tinggal di kota, atau setidaknya di sekitar kota, atau di luar kota? Tetaplah bersyukur!
Tapi saya teringat akan tulisan Rabi Harold S. Kushner, pengarang buku yang sangat fenomenal When Bad Things Happen to Good People. Dan tulisan ini tidak khusus membahas bukunya yang menurut saya kategori wajib dibaca.
"Bacalah, bacalah, dan bacalah!"
Kalau kita memiliki mobil, maka ketika di dalam mobil, dengan refleks, tangan sudah menekan sesuatu, mungkin AC, mungkin tape, mungkin CD player, atau radio. Yang paling menarik adalah menghidupkan TV. Iya, dalam mobil, kita menghidupkan TV. Apa yang penting sekali sehingga ketika menyetir pun kita harus menonton televisi?
Apakah TV begitu kuat pengaruhnya, sampai kita pun lupa untuk apa sebenarnya kita menonton TV? Padahal di jalanan pun sudah tidak terbayangkan suara mobil lain, bunyi klakson, teriakan manusia dari angkutan kota memanggil-manggil calon penumpang.
Rabi Kushner pernah berkata, ketika kita di rumah, kita dengan secepatnya menghidupkan televisi. Mengapa? Karena kita sebenarnya ingin mendengar suara manusia. Tapi, kita tidak mau mendengar manusia yang tidak bisa kita kendalikan.
Kita hanya mau mendengar sesuatu yang kita bisa atur. Dan itu ada di televisi. Tentu yang bisa kita atur pun hanya kanal atau siaran televisi mana yang mau kita dengar. Dan paradoksnya, justeru televisi tidak bisa berkomunikasi dengan manusia, karena televisi hanya satu arah. Jadilah manusianya hanya sebagai penonton.
Kita selalu 'gelisah' dengan rumah yang tidak diserobot oleh suara televisi. Kita hidup seperti robot, yang jarang menanyakan untuk apa sebenarnya kita menonton TV itu. Bisa dikatakan, kita ingin tenang, tapi kita tidak mau tenang. Jadi, kapan kita bisa tenang?
Frans. Nadeak
---
No comments:
Post a Comment