Beberapa tahun lalu, saya mengetahui nama Thich Nhat Hanh pertama sekali. Nama itu unik dan menarik karena komposisi huruf-hurufnya.
Saya mengetahuinya ketika membaca nama itu tertulis di sebuah buku karya Jay B. McDaniel, Roots and Wings, buku tentang dialog pencarian spiritual & religiositas yang sangat beragam dan kemanusiaan kita dalam kosmos ini. Buku yang menawarkan alternatif pendekatan kontemporer tentang konsumerisme dan fundamentalisme juga.
Saya akan teringat dengan Thich Nhat Hanh ketika terjadi perang (mungkin tepatnya bukan perang) seperti di Afganistan, Irak, atau kekerasan yang terjadi seperti bom di Jakarta atau setiap terjadi bencana yang memilukan seperti yang baru saja terjadi menimpa kita di Sumatra Barat.
Thich Nhat Hanh dilahirkan di Vietnam Tengah tahun 1926. Tahun 1942 pada usia 16 tahun, Nhat Hanh memasuki kehidupan kebiksuan sebagai calon biksu. Ketika perang berkobar di negerinya, Nhat Hanh bersama-sama biksu seperguruan meninggalkan ketenangan wihara dan secara aktif membantu korban perang serta menyuarakan perdamaian.
Tahun 1966, Nhat Hanh diundang ke Amerika Serikat 'untuk mengisahkan kepada kami (masyarakat Amerika)' tentang aspirasi dan penderitaan tak tersuarakan rakyat Vietnam. Nhat Hanh bertemu dengan banyak orang Amerika dari berbagai lapisan masyarakat. Bertemu dengan berbagai tokoh secara personal terutama penggiat perdamaian dunia di sana, misalnya Robert McNamara, menteri pertahanan; Thomas Merton, dan Martin Luther King, Jr.
No comments:
Post a Comment