February 26, 2010

Bulan Madu di Madu Bulan [oleh Syaiful Alim]

Bulan Madu di Madu Bulan
                                           oleh Syaiful Alim


“eva, surga sudah tak layak lagi jadi ranjang malam-malam pengantin.


cinta ini makin membesar, membentuk balon raksasa.”



“adam, lalu kemana dan dimana kita menghabiskan manis bulan madu

mungkin ada surga lain yang lebih licin dan lilin?”



“bagaimana jika kita menuju madu bulan

muda ruang, riang raung, gaung lebah agung?”



“sayang, lalu bagaimana dengan surga, pohon khuldi, ular, iblis,

malaikat, dan tuhan? apakah kita biarkan mereka menangis?”



“sayang, mari kita terbang dari sini,

kita sebentar lagi juga dibuang ke bumi”




Khartoum, Sudan, 5 Februari 2010.

Ke Mana Perginya Waktu Kita?

Day, n. A period of twenty-four hours, mostly misspent."

~ Ambrose Bierce (1842 – 1914?), penulis kamus satir, The Devil's Dictionary

* * *

Sebelum berlanjut, kita mulai dulu dengan judul itu, 'Waktu Kita'. Mungkinkah kita memiliki waktu?

Kita bayangkan waktu sebagai tempat yang sangat luas atau seperti kita terjatuh dari helikopter dan untungnya sehat-sehat saja, lalu kita berada di rimba raya sendirian yang tidak kita ketahui di mana posisinya. Kita berada di tempat itu. Dalam kondisi seperti itu, pertanyaannya adalah apa yang bisa kita lakukan di hutan itu. Jadi, judul tulisan ini mungkin lebih tepat, "Apa yang Bisa Kita Lakukan dengan Waktu?"

Kalau kita bayangkan waktu sebagai udara bebas misalnya, bisakah kita mengatakan udara itu sebagai udaraku? Maka mungkin judulnya, lebih tepat, "Apakah Kita Bisa Mengambil Waktu?"

Kalau kita bayangkan waktu misalnya sebagai kereta api yang melaju dan kita berada di samping jalan, dan suatu saat kereta api itu tiba di depan kita, lalu kita mencoba melompat agar berada di dalamnya. Jadi waktu mungkin seperti sesuatu yang berjalan dengan sendirinya, tidak terpengaruh oleh kita. Sepertinya ini lebih menyerupai waktu, maka judulnya mungkin seperti ini, "Apa yang Bisa Kita Lakukan Mengejar Waktu?"

Atau kalau waktu misalnya seperti sesuatu yang sangat abstrak (apa saja bayangan kita) melaju dengan kecepatan konstan, dan kita sedang berada di dalamnya, lalu kita hidup di dalamnya. Bagaimana?

Bisakah kita mengatur waktu, merekayasa atau memanipulasinya? Sepertinya waktu akan terus melaju, dan kita berada di dalamnya, atau mungkin kita terlempar dari dalam waktu itu.

Sepertinya waktu akan tetap seperti itu, sedangkan kita semakin berumur, semakin berkembang (jika memang berkembang) atau semakin menyusut atau semakin tua.

Sepertinya waktu memang tidak bisa kita miliki, tapi waktulah yang akan meninggalkan kita. Waktu tidak peduli dengan apa pun yang terjadi pada kita bahkan padanya.

Penyair sekaligus esais Henry Austin Dobson pernah menuliskan ungkapan yang sangat menarik dan menggugah:

Kehilangan waktu? Tidak!

Waktu tetap ada, kitalah yang menghilang.

~ Henry Austin Dobson, The Paradox of Time


Jadi sepertinya judul itu lebih tepat dengan, "Bagaimana Kita Menghilang Ditinggalkan Waktu"

:-)

Tapi walaupun begitu, marilah kita tuliskan sesuatu tentangi kita yang berhubungan dengan waktu ini.

* * *

Ekonom Harvard, Juliet B. Schor menjelaskan bahwa jam kerja rata-rata orang Amerika tahun 1998 lebih lama satu bulan daripada dua puluh tahun sebelumnya. Itu belum dihitung tambahan waktu yang tidak jelas. Lagi, itu belum dihitung lembur. Jadi, ke mana perginya waktu kita?

Kita ambil secuil data tentang penggunaan waktu dari tulisan Legacy Steven J. Lawson yang dikutip dari U.S. News and World Report, tahun 1989.

Penggunaan waktu rata-rata orang Amerika seumur hidupnya adalah sebagai berikut:

* Enam bulan untuk menantikan pergantian lampu lalu lintas di perempatan

* Satu tahun untuk membongkar isi meja tulis untuk menemukan benda yang salah letak

* Delapan bulan untuk membuka surat-surat yang tidak berguna

* Dua tahun untuk menelepon kembali, namun tidak berhasil

* Lima tahun untuk menantikan slauran telepon yang kosong

* Tiga tahun untuk menghadiri rapat

Wow! Kita mungkin terkejut, terpana atau tertawa! Kita lanjutkan lagi. Sebagai tambahan, rata-rata setiap orang Amerika akan:

# Melakukan perjalanan dari dan ke tempat kerja selama 45 menit setiap hari

# Diinterupsi selama 75 menit setiap hari

# Menerima 600 pesan iklan setiap hari (televisi, surat kabar, majalah, radio, papan iklan)

# Bepergian sejauh 12.389.300 kilometer setiap tahun

# Membuka 600 buah surat setiap tahun

Tentang waktu perjalanan dari dan ke tempat kerja, bagaimana dengan Jakarta?

* * *

Sepertinya, jika berhadapan dengan waktu, yang mungkin bisa kita lakukan adalah mengatur atau mengendalikan diri kita, bukan mengendalikan waktu. Dan terlalu sering, kita pun tidak bisa mengendalikan diri kita sepenuhnya.

* * *
"What then is time?

If no one asks me, I know what it is.

If I wish to explain it to him who asks,

I do not know."

~ Saint Augustine