Saya sudah tidak menghitung lagi sahabat yang menanyakan pertanyaan tentang apa ide yang harus disampaikan dalam menulis. Tadi pagi, dua orang sahabat bertanya kepada saya, "Apa yang harus saya tulis?" Jawaban saya biasanya, "Apa saja."
Dia melanjutkan, "Jangan begitu dong, ini serius!" Jawaban saya, "Jawaban tadi sangat serius."
Apa saja bisa dituliskan. Seseorang bisa menuliskan perasaannya saat itu, angan-angannya, harapannya, cita-citanya, keluhannya, bahkan pemberontakannya kepada orang-orang atau lembaga atau siapa pun yang mebuat dia terbelenggu atau tidak bebas. Bahkan yang tidak ada pun bisa dituliskan.
Agar tidak menjadi aneh, bolehlah dituliskan hal paling disukai, seperti hobi, atau kegemaran atau ada satu hal yang ingin disampaikan. Walaupun mungkin tidak tiba pada hal yang ingin disampaikan, ya apa saja, yang bisa dituliskan. Bisa dimulai dari kegiatannya hari ini.
Mungkin hari ini sedang jatuh cinta, atau lagi kesal dengan seseorang di jalanan atau kepada orang-orang atau media yang mengatakan dan mengungkapkan agar video porno tidak disebar-sebarkan tapi orang atau media itu sendiri yang terus-menerus membahas dan menampilkan video porno.
Boleh juga menuliskan hal yang menginspirasi yang pernah didapat. Siapa tahu juga itu menginspirasi orang lain. Kalau tidak menginspirasi orang lain, ya menginspirasi diri sendiri. Kalau pun belum dapat menginspirasi diri sendiri, setidaknya sudah berhasil menuliskannya.
Boleh juga menuliskan apa saja isi hatinya. Nah, ini mungkin yang paling menarik, menulis isi hati. Tapi mungkin akan ada pertanyaan, "Isi hati saya banyak, tapi bagaimana menuliskannya?"
Kalau begitu pertanyaannya, sudah berbeda dengan pertanyaan pertama. Pertama mengenai apa yang bisa atau harus ditulis. Sedangkan yang terakhir adalah tentang bagaimana menulis.
Saya sudah membaca beberapa surat yang dituliskan oleh orang-orang yang belum pernah menuliskan sesuatu dengan tujuan lain, misalnya untuk dipublikasikan. Dia menuliskannya karena dia tidak bisa menyampaikannya dengan kata-kata, dan tidak sampai hati menyampaikannya kepada orang kepada siapa surat itu dituju.
Tapi itulah salah satu tulisan yang paling menyentuh dan menginspirasi yang pernah saya baca.
Jadi jawaban untuk pertanyaan tadi, tetaplah mirip, "Tulis saja seperti kata hatimu itu!"
:-)
No comments:
Post a Comment