February 28, 2011

Agama Mana yang Memiliki Tuhan?

‎"Fanatisme merupakan penggandaan kembali upaya Anda apabila Anda telah melupakan tujuan Anda."
~ George Santayana (1863-1952); filsuf Amerika kelahiran Spanyol

* * *
Pernahkah kita (manusia) membayangkan, jika agama tidak pernah ada di bumi ini? Kalau agama tidak pernah ada maka (ajaran atau tafsiran) agama tidak pernah menjadi alasan kekerasan, penyerangan, pembunuhan, bahkan perang.

Lalu, pernahkah kita (manusia) membayangkan seperti apakah Tuhan melihat atau memandang manusia? Atau seperti apakah Tuhan memperlakukan manusia?

Lalu pernahkah kita (manusia) merenungkan, bagaimana Tuhan memandang agama? Lalu bagaimana Tuhan memandang manusia yang beragama dan manusia yang tidak beragama?

Lalu, pernahkan kita (manusia) melihat sesuatu melalui kaca mata orang beragama, orang tidak beragama, orang suci, atau agnostik atau ateis?

Untuk siapakah agama manusia? Untuk manusia atau untuk Tuhan?

Kita masing-masing barangkali ada yang percaya Tuhan, ada yang ragu-ragu, ada yang agnostik, ada yang ateis bahkan mungkin ada yang tidak pernah tahu bahwa Tuhan ada atau tidak.

Dari mana, kapan, dari siapa, atau bagaimanakah kita semua menjadi percaya Tuhan (jika percaya)? Dari orangtua, dari saudara, dari tetangga, dari guru, dari imam, dari kitab suci, dari buku-buku, dari khotbah, atau dari mana?

Apakah ada dari kita yang sudah pernah bertemu Tuhan dan mendengarkan langsung apa yang dikatakan-Nya?

Bahkan sekiranya ada orang yang benar-benar bertemu dengan Tuhan, orang lain mungkin tidak percaya dengan adanya pertemuan itu. Dan mungkin orang yang beragama akan mengatakan bahwa pertemuan dan orang itu, sesat. Orang bertemu Tuhan, kok sesat?

Masih banyak pertanyaan dan renungan yang membuat kita harus semakin arif atau rendah hati jika menyangkut Tuhan ini. 

Thomas Aquinas berkata, bahwa pengetahuan tertinggi mengenai Tuhan adalah bahwa kita tidak mengetahui Tuhan.
:)

Sembari merenungkan ini semua, marilah kita baca cerita ini: *

Saya dan Sahabat pergi ke sebuah pameran: Pameran Agama-agama sedunia. Bukan sebuah pameran dagang. Tapi, persaingan juga sama kerasnya, dan propaganda sama gencarnya.

Di kios Yahudi, kami diberi selebaran yang mengatakan bahwa Tuhan adalah maharahim dam orang Yahudi adalah bangsa pilihannya. Iya, orang Yahudi, bukan bangsa yang lain.

Di kios Muslim kami mendengar bahwa Tuhan adalah maharahim dan Muhammad SAW adalah nabi-Nya. Keselamatan datang dari mendengarkan dan mengikuti nabi Tuhan ini.

Di kios Kristen kami mendapatkan bahwa Tuhan adalah kasih, dan tidak ada keselamatan di luar gereja. Bergabunglah dengan gereja atau Anda akan masuk neraka.

Ketika keluar, saya bertanya kepada Sahabat saya, "Apa pendapat-Mu tentang pameran ini, Tuhan? Tidakkah Engkau tahu bahwa mereka merusak nama-Mu selama berabad-abad?"

Tuhan berkata, "Saya tidak mengorganisir pameran itu dan Saya merasa malu berkunjung ke situ."

:)


TUHAN SUKA MEMBERSIHKAN LANTAI **

tak ada yang mengaku melihat tuhan
apalagi bertemu sekedar bertegursapa
tapi mereka masih saja berkoarkoar
menjualnya di sekolahan di perempatan
di peraturanperaturan di ketetapanketetapan

negeri yang sibuk dengan katakata
segala jenis petuah pidato dan pernyataan
diamdiam seperti klakson kendaraan
berdesakan dengan udara hitam
meracuni pelajar saat berangkat pagi hari

kemudian masihkah kau mau membeli obat
kerna memang belum tentu menyembuhkan
celakanya tak ada yang menjual sehat
hanya sebatas memantulkan sifat
yang mesti dinyatakan dalam keseharian

lihat ada yang datang tanpa busana
menepuknepuk kepala lalu membiarkanku
ragu pada hampir semua jenis nyanyian
suarasuara mengeringkan mata
tak rampung meski tawa telah menggema

selain tuhan tak ada lagi yang dijual
aku membeli satu yang membawa sapu

di atas lantai kita serupa debu

* ~ Cuplikan cerita oleh Anthony de Mello dari  buku 1000 Stories Can You Use karya Frank Mihalic
** ~ Puisi karya penyair Kurniawan Yunianto